Sebagai dosen atau peneliti, Anda mungkin kerap kebingungan memastikan jurnal tujuan publikasi masih memiliki akreditasi resmi. Pada tahun 2025, sistem akreditasi jurnal ilmiah nasional terus mengalami penyempurnaan dengan fokus pada transparansi dan kualitas. Artikel ini memberikan pembaruan langsung dari sumber otoritatif, membantu Anda navigasi lanskap publikasi yang terus berubah untuk memastikan penelitian Anda mendapat pengakuan maksimal.
Memahami Ekosistem Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional di Era ARJUNA
Sistem akreditasi jurnal di Indonesia telah terkonsolidasi penuh di bawah ARJUNA (Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional), yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Platform SINTA (Science and Technology Index) tetap menjadi portal utama yang menyediakan akses cepat dan komprehensif untuk mengukur performa penelitian, institusi, dan jurnal .
Perubahan Otoritas Pengelola pada Tahun 2025
Mulai tahun 2025, pengelolaan SINTA dan proses akreditasi beralih dari Kemdikbudristek menjadi tanggung jawab Kemdiktisaintek. Perubahan kelembagaan ini menegaskan fokus yang lebih spesifik pada penguatan riset, inovasi, dan teknologi di tingkat perguruan tinggi. Bagi pengelola jurnal dan peneliti, penting untuk selalu merujuk pada informasi dan regulasi terbaru yang dikeluarkan oleh kementerian ini.
Update Periode Akreditasi 2025: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Gelombang Pengajuan dan Reakreditasi
Banyak perguruan tinggi telah aktif mengajukan jurnalnya untuk dinilai. Sebagai contoh, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) baru-baru ini mengajukan 30 jurnal ilmiah ke sistem ARJUNA pada Periode II Tahun 2025. Komposisinya terdiri dari 25 jurnal untuk reakreditasi dan 5 jurnal untuk akreditasi baru . Pola ini menunjukkan dinamika dan komitmen institusi dalam menjaga serta meningkatkan kualitas ekosistem publikasi.
Prestasi dan Contoh Jurnal Terakreditasi Terbaru
Sejumlah jurnal telah berhasil mempertahankan atau meningkatkan peringkatnya. ILKOM Jurnal Ilmiah, misalnya, secara resmi mengumumkan perolehan akreditasi SINTA 2 pada Periode I Tahun 2025 . Sementara itu, Eduvest – Journal of Universal Studies tercatat memegang akreditasi SINTA 3 dengan jumlah kutipan Google Scholar yang terus bertumbuh . Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa konsistensi dalam pengelolaan jurnal membuahkan hasil nyata.
Mengapa Akreditasi Jurnal Sangat Krusial bagi Karir Akademik Anda?
Dampak Langsung pada Reputasi dan Pengakuan
Sebuah jurnal yang terakreditasi secara resmi oleh ARJUNA memberikan sinyal kuat terhadap kredibilitas dan mutu artikel yang diterbitkan di dalamnya. Bagi dosen, publikasi pada jurnal terakreditasi tidak hanya memenuhi angka kredit tri dharma perguruan tinggi, tetapi juga memperkuat otoritas topik (topical authority) dan portofolio penelitian secara personal. Konsep topical authority di dunia SEO akademik ini merujuk pada pengakuan bahwa suatu sumber (dalam hal ini, jurnal atau peneliti) adalah pihak yang paling dipercaya untuk topik bahasan tertentu .
Meningkatkan Visibilitas dan Dampak (Impact) Penelitian
Jurnal terakreditasi umumnya terintegrasi dengan baik dalam indeks seperti Google Scholar dan GARUDA, sehingga memudahkan karya Anda ditemukan oleh peneliti lain secara global. Peningkatan visibilitas ini berpotensi meningkatkan jumlah sitasi, yang pada akhirnya memperkuat dampak dari penelitian Anda.
Menghindari Jurnal Predator dan Praktik Tidak Etis
Dengan mengacu pada daftar jurnal terakreditasi resmi di SINTA, Anda dapat melindungi diri dan penelitian Anda dari jurnal predator yang membahayakan integritas akademik. Proses akreditasi oleh ARJUNA berfungsi sebagai filter kualitas yang esensial.
Cara Cek Status dan Peringkat Akreditasi Jurnal di SINTA
Berikut adalah langkah praktis untuk memverifikasi akreditasi sebuah jurnal:
-
Akses SINTA: Kunjungi laman resmi https://sinta.kemdiktisaintek.go.id .
-
Gunakan Fitur Pencarian: Pada menu bagian atas, klik “Journals”.
-
Masukkan Kata Kunci: Ketikan nama jurnal atau ISSN (P-ISSN atau E-ISSN) pada kolom pencarian.
-
Analisis Halaman Profil: Setelah masuk ke halaman jurnal, perhatikan bagian “Current Accreditation”. Di sana akan tertulis peringkat akreditasi (misalnya, Sinta 2) dan periode berlakunya. Sebagai contoh, Anda dapat melihat langsung profil Eduvest – Journal of Universal Studies untuk memahami tampilan informasinya .
Strategi Publikasi 2025: Memilih Jurnal yang Tepat dan Bereputasi
1. Prioritaskan Jurnal dengan Akreditasi Aktif
Selalu jadikan status akreditasi yang masih berlaku sebagai filter pertama. Abaikan jurnal yang tidak menampilkan informasi akreditasi dengan jelas di website mereka atau yang statusnya sudah kedaluwarsa.
2. Pahami Perbedaan Peringkat Akreditasi (SINTA 1 hingga 4)
Sistem akreditasi membedakan kualitas jurnal ke dalam peringkat. SINTA 1 menandakan jurnal dengan kriteria mutu tertinggi, diikuti oleh SINTA 2, SINTA 3, dan SINTA 4. Pahami requirement yang dibutuhkan untuk setiap level, seperti originalitas, kebaruan, dan dampak sosial dari artikel, agar Anda dapat menyesuaikan target publikasi.
3. Perhatikan Kesesuaian Ruang Lingkup (Scope)
Pastikan fokus dan ruang lingkup penelitian Anda selaras dengan scope jurnal yang dituju. Submit artikel ke jurnal yang tidak sesuai scope akan berakhir dengan penolakan cepat, yang membuang waktu dan energi.
4. Evaluasi Proses Peer-Review dan Kecepatan Publikasi
Pilih jurnal yang memiliki proses peer-review yang transparan dan jelas. Beberapa jurnal mencantumkan rata-rata waktu dari submit hingga terbit. Ini membantu Anda mengelola ekspektasi dan timeline penelitian.
Mempersiapkan Artikel untuk Jurnal Terakreditasi: Tips dari Dalam
Bangun Topical Authority pada Karya Anda
Konsep topical authority tidak hanya berlaku untuk website, tetapi juga untuk artikel ilmiah dan profil peneliti. Bangunlah kredibilitas Anda sebagai ahli di topik tertentu dengan cara:
-
Konten Problem-Solving: Tulis artikel yang memberikan jawaban solutif dan informatif atas gap penelitian yang ada .
-
Konsistensi: Teruslah mempublikasikan penelitian pada topik yang spesifik dan berkaitan, sehingga nama Anda dikenal sebagai rujukan di bidang tersebut.
-
Gunakan Referensi Mutakhir dan Relevan: Sitasi terhadap literatur terbaru (2024/2025) dan karya-karya kunci di bidang Anda menunjukkan bahwa Anda benar-benar menguasai perkembangan ilmu.
Optimasi Artikel untuk Visibilitas Digital
Di era publikasi digital, prinsip-prinsip SEO sederhana dapat membantu artikel Anda lebih mudah ditemukan.
-
Judul yang Jelas dan Informatif: Buat judul yang tidak hanya menarik secara akademis, tetapi juga mengandung kata kunci utama yang sering dicari terkait topik penelitian Anda .
-
Abstrak yang Padat dan Mengandung Kata Kunci: Abstrak adalah “meta description” alami dari artikel Anda. Pastikan ia menggambarkan keseluruhan konten dengan baik dan mengandung variasi kata kunci sekunder secara natural.
-
Struktur yang Logis: Gunakan format IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) yang terorganisir dengan baik. Ini memudahkan pembaca dan mesin pencari memahami alur pemikiran Anda .
Kesimpulan: Publikasi Cerdas di Era Akreditasi ARJUNA
Update sistem akreditasi jurnal ilmiah 2025 menekankan pada peningkatan kualitas, transparansi, dan integrasi yang lebih baik. Dengan memahami perubahan terbaru, Anda dapat membuat keputusan publikasi yang lebih strategis, meningkatkan dampak penelitian, dan menghindari jurnal yang tidak tepat. Membangun reputasi melalui publikasi di jurnal terakreditasi adalah investasi jangka panjang untuk karir akademik yang gemilang.
Butuh panduan lebih personal untuk memilih jurnal terakreditasi yang tepat untuk penelitian Anda? Tim ahli Mahri Publisher siap membantu Anda dengan konsultasi gratis untuk menganalisis potensi dan kesesuaian jurnal tujuan, memastikan langkah publikasi Anda tepat sasaran.



