Menerima email penolakan dari jurnal untuk penelitian pertama Anda bisa menjadi pengalaman yang mengesalkan dan mematahkan semangat. Terkadang, masalahnya bukan pada kualitas penelitian, tetapi pada ketidakcocokan manuskrip dengan tujuan dan ruang lingkup jurnal yang dipilih. Artikel ini akan memandu Anda melalui 10 kriteria penting untuk memilih jurnal yang tepat, meningkatkan peluang diterimanya penelitian pertama Anda, dan membangun fondasi yang kuat untuk karier akademik Anda.
1. Verifikasi Indeksasi dan Reputasi Jurnal
Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan jurnal tersebut terindeks secara resmi di database bereputasi. Indeksasi menentukan kredibilitas, jangkauan, dan dampak dari artikel Anda.
-
Database Internasional: Untuk jurnal internasional, prioritaskan yang terindeks di Scopus dan Web of Science (WoS). Anda dapat mengeceknya langsung di Scopus dan Web of Science Master List.
-
Database Nasional: Bagi peneliti di Indonesia, pastikan jurnal nasional telah terakreditasi dan terindeks di SINTA (Science and Technology Index) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). SINTA memberikan penilaian terhadap kualitas jurnal (SINTA 1 hingga 6).
-
Langkah Praktis: Selalu kunjungi situs resmi jurnal dan cari bagian “About” atau “Indexing” untuk melihat daftar database tempat jurnal tersebut terdaftar. Waspadai jurnal yang mengklaim terindeks tetapi tidak mencantumkan tautan verifikasi.
2. Pastikan Kesesuaian Tujuan dan Ruang Lingkup (Aims & Scope)
Mengirimkan manuskrip tentang psikologi sosial ke jurnal yang berfokus pada neurologi adalah jalan pasti untuk ditolak.
-
Cara Mengecek: Baca dengan saksama bagian “Aims & Scope” di situs web jurnal. Pahami secara jelas topik, metode penelitian, dan bidang ilmu yang menjadi fokus jurnal tersebut.
-
Tips Strategis: Lakukan pencarian di dalam jurnal tersebut menggunakan kata kunci dari penelitian Anda. Jika jurnal telah banyak mempublikasikan artikel dengan topik dan metode yang mirip, peluang penerimaan manuskrip Anda akan jauh lebih besar.
3. Evaluasi Proses dan Kebijakan Peer Review
Proses peer review yang ketat adalah penjamin kualitas dan kredibilitas sebuah jurnal.
-
Ciri Jurnal Bereputasi: Jurnal yang baik akan secara transparan menjelaskan proses review-nya, apakah single-blind, double-blind, atau open review. Mereka juga biasanya mencantumkan kebijakan editorial dan komitmen terhadap etika publikasi, seperti pedoman dari COPE (Committee on Publication Ethics).
-
Tanda Bahaya (Red Flag): Hindari jurnal yang menjanjikan review super cepat (beberapa hari) atau yang tidak memiliki proses review yang jelas. Ini adalah ciri khas predatory journal.
4. Perhatikan Metrik Dampak (Impact Factor & CiteScore)
Meski bukan satu-satunya ukuran, metrik dampak memberikan gambaran tentang pengaruh dan rata-rata sitasi artikel dalam sebuah jurnal.
-
Jenis Metrik:
-
Impact Factor (JIF): Dari Clarivate Journal Citation Reports (JCR).
-
CiteScore: Dari Scopus, dihitung berdasarkan jumlah sitasi dalam periode 3 tahun.
-
SJR (SCImago Journal Rank) & SNIP: Metrik alternatif dari Scimago Journal & Country Rank.
-
-
Penggunaan yang Bijak: Gunakan metrik ini untuk membandingkan jurnal dalam bidang yang sama, tetapi jangan jadikan satu-satunya patokan. Jurnal dengan metrik tinggi biasanya sangat kompetitif.
5. Pahami Kebijakan Akses Terbuka (Open Access) dan Biaya
Kebijakan akses terbuka menentukan bagaimana artikel Anda dapat diakses oleh publik.
-
Jenis Akses:
-
Open Access (OA): Artikel dapat dibaca gratis oleh semua orang. Biasanya ada Article Processing Charge (APC) yang dibayar penulis sebelum publikasi.
-
Subscription-based: Artikel hanya dapat diakses oleh pelanggan (perorangan atau institusi). Biasanya tidak ada biaya untuk penulis.
-
-
Kewajiban Pendanaan: Periksa apakah pemberi dana penelitian Anda mewajibkan publikasi di jurnal OA. Selalu konfirmasi besaran APC, jika ada, di situs resmi jurnal.
6. Analisis Waktu Publikasi dan Tenggat Review
Proses dari submit hingga publikasi bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
-
Informasi yang Perlu Dicari:
-
Rata-rata lama waktu review (turnaround time).
-
Lama waktu dari acceptance hingga publikasi (online first atau cetak).
-
-
Tips untuk Penulis: Beberapa jurnal menawarkan “Special Issues” dengan proses review yang lebih cepat. Jika waktu adalah faktor kritis, ini bisa menjadi pilihan yang baik.
7. Pelajari Gaya Selingkung dan Aturan Penulisan
Setiap jurnal memiliki panduan penulisan (author guidelines) yang sangat spesifik.
-
Yang Harus Diperhatikan:
-
Format dan struktur artikel (contoh: IMRaD atau format lain).
-
Gaya kutipan dan referensi (contoh: APA, IEEE, Vancouver).
-
Batasan jumlah kata, jumlah gambar/tabel, dan penggunaan abstrak terstruktur.
-
-
Konsekuensi Ketidakpatuhan: Mengabaikan panduan ini dapat menyebabkan penolakan langsung sebelum masuk ke tahap review substansif.
8. Waspadai Ciri-Ciri Predatory Journal
Predatory journal adalah jurnal yang lebih berfokus pada mengambil keuntungan dari penulis tanpa memberikan layanan peer review yang layak.
-
Ciri-Ciri Utama:
-
Mengirim spam email untuk meminta manuskrip.
-
Nama jurnal mirip dengan jurnal bereputasi tinggi.
-
Proses review dan publikasi yang tidak wajar cepat.
-
Kebijakan dan tim editorial yang tidak jelas.
-
Biaya publikasi yang tidak transparan.
-
-
Pertahanan Terbaik: Selalu verifikasi jurnal di SINTA untuk jurnal nasional atau DOAJ (Directory of Open Access Journals) dan Think. Check. Submit. untuk jurnal internasional.
9. Manfaatkan Tools Pencari Jurnal
Gunakan tools gratis berikut untuk menemukan jurnal yang cocok dengan manuskrip Anda.
Nama Tools | Database yang Dicakup | Cara Kerja |
---|---|---|
Elsevier Journal Finder | Elsevier | Mencari berdasarkan judul dan abstrak |
Springer Nature Journal Suggester | Springer Nature | Mencari berdasarkan judul dan abstrak |
JSTOR Text Analyzer | JSTOR | Mengunggah naskah untuk dianalisis |
Taylor & Francis Journal Suggester | Taylor & Francis | Mencari berdasarkan abstrak |
Think. Check. Submit. | Berbagai Penerbit | Checklist untuk menghindari jurnal predator |
10. Lakukan Citation Awareness (Kesadaran Sitasi)
Strategi ini sering diabaikan tetapi sangat powerful untuk meningkatkan peluang penerimaan.
-
Apa Itu Citation Awareness? Salah satu caranya adalah dengan menyitir satu atau dua artikel yang sebelumnya telah diterbitkan di jurnal target Anda dalam manuskrip Anda.
-
Mengapa Ini Berhasil? Tindakan ini menunjukkan kepada editor bahwa Anda telah mempelajari dan menjadi bagian dari percakapan ilmiah dalam jurnal mereka. Ini juga berkontribusi pada peningkatan Impact Factor jurnal tersebut, yang tentunya dihargai oleh editor.
Kesimpulan
Memilih jurnal yang tepat untuk penelitian pertama Anda adalah investasi untuk karier akademik jangka panjang. Dengan mengikuti 10 kriteria di atas—mulai dari verifikasi indeksasi, kesesuaian ruang lingkup, hingga kewaspadaan terhadap jurnal predator—Anda tidak hanya meningkatkan peluang diterima tetapi juga memastikan bahwa hasil jerih payah penelitian Anda dibaca oleh audiens yang tepat dan memberikan dampak yang maksimal.
Butuh panduan lebih personal untuk memetakan strategi publikasi Anda? Tim ahli Mahri Publisher siap membantu Anda dengan konsultasi gratis untuk menganalisis potensi penelitian dan merekomendasikan jurnal target yang paling strategis.
Sumber Referensi
-
SINTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. https://sinta.kemdiktisaintek.go.id/
-
Cara Memilih Jurnal yang Sesuai untuk Publikasi Artikel Ilmiah – Universitas Gadjah Mada (UGM). https://psikologi.ugm.ac.id/cara-memilih-jurnal-yang-sesuai-untuk-publikasi-artikel-ilmiah/
-
Sukses! 10 Tips Publikasi Jurnal Nasional Ini Wajib Dicoba – Ruang Jurnal. https://ruangjurnal.com/sukses-10-tips-publikasi-jurnal-nasional-ini-wajib-dicoba/
-
Bagaimana dan apa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurnal target – Calesmart. https://calesmart.com/artikel/Bagaimana-dan-apa-kriteria-yang-perlu-dipertimbangkan-dalam-memilih-jurnal-target.html